[Author's Home Page]   [About the Author]    [News Page]     Welcome:    ---    LOGIN
 Poetic Verses      74104 Poems Read


masih


AnakKu,
Aku tlah menawar - nawar
membeli engkau dengan darahKu
yang tercucur di atas kayu salib
Bukan semata - mata jasmani saja
yang meronta, batin turut terobek

AnakKu,
lihatlah kembali tubuhmu
Kini, terbebas dari lumpur dan
limbah yang tak Kuinginkan
Tlah Kubawa keluar kau dari rumah
hitam berkisikan dosa.....mendera
begitu lamanya melilitimu
Kau berpandang dalam keliru
Noda kau kira bekal dan cita dalam
samudra kehidupan, hingga kaupelitur
hari - harimu, kaupakai peralatan
pemberiannya

AnakKu,
bukan Ku tak kirimkan cermin 'gar dapat
kaupatut, kaupilah mana hitam, mana putih
mana lezat, mana sepat
Tapi kaubanting hingga pecah berantak
tergores di lantai dunia
Namun tak lama setelah kau terjatuh
dalam jurang, perlahan kautepis kabut,
mata hatimu membelalak lebar kepadaKu

AnakKu,
tlah tereja huruf demi huruf pergumulan
dan kesulitan 'tuk tebar kelam tempat tinggalmu
Maka saat ini pula kausediakan hatimu
memalungkan aku

Terima kasih anakKu
Tapi kenapa elegi masih mengumandang ?

Jakarta, 26 Agustus 1994

  Poetry Ad-Free Upgrades  




Vote for this poem

Please Comment On This Poem

Comments

 Email Address

 

Vote for this poem



Sign Guestbook Read Guestbook

christmas2

christmas2

christmas2
  [ Poetrypoem.com ]   [ Privacy ]   [Terms ]    [ Start a Free Site ]   [ My Poetry List ]
     ©2000 - 2022 ---------- Individual Authors of the Poetry.   All rights reserved by authors. 
kuopenyung     poetic2984      author3578      smallsteps      poetry2071  View All Poets
Newest Item: Stupidity and Calamity
Stupidity and Calamity Madness can be contagious. Badness can be hardly reco ... More
Added: 2018-09-18  My Poetry List  PoetryPoem.com      Get a Free Site       Blogs     Stories     Premium Sites