Kubaca megahnya bait kehidupanku :
tertuang dalam belai kasih dan kidungNya
(Kala itu kekanakan menjadi adegan)
Kalau saja badan ini tak terpintal dalam
rahim sebulan, tiadalah memar atas kepalan
tangan dunia
Namun, guyur - guyuran yang terisi dalam
bejana - bejanaNya berkata lain
Apalah daya ?
Aku kehilangan arah kemudi.....kucari - cari,
di manakah juru mudiku yang setia ?
Ataukah kulihat Tuhan mengatup sebelah mataNya
lalu mulai beranjak meninggalkan aku ?